Mumpung masih hangat, saya sharinglah.. siapa tahu ada yang sedang butuh. :)
Sebelum menghitung, perlu diketahui jenis pajak yang relevan adalah yaitu PPh 21 yaitu yang mengatur pajak atas penghasilan yang diberikan kepada karyawan/pegawai tidak tetap /tenaga ahli, honorer dll.
Dalam PPh 21 diatur demikian :
Tabel 1
Tabel 2 Penghasilan kena Pajak
Dua tabel diatas adalah acuan untuk menghitung pajak dari penghasilan kita. Tabel 1 digunakan untuk menghitung netto. Bagaimana caranya?
Misalkan, saya seorang pegawai dengan penghasilan Rp. 2.000.000 / bulan. Untuk menghitung nettonya adalah gaji 12 bulan (1tahun) - 15.840.000 ( Penghasilan tidak kena pajak untuk pegawai, lihat tabel 1).
Jadi, netto = ( 2.000.000 x 12 ) - 15.840.000
= 24.000.000 - 15.840.000
= 8.160.000 , jadi netto penghasilan kita adalah Rp. 8.160.000
Jika saya sudah beristri?? bagaimana cara menghitung nettonya? begini.....
netto = gaji 12 bulan - Penghasilan tidak kena pajak untuk pegawai ( lihat tabel 1 ) - Penghasilan tidak kena pajak tambahan kawin (lihat tabel 1)
= 24.000.000 - 15.840.000 - 1.320.000
= 6.840.000
Jika sudah beranak??? hitung sendirilah.. tinggal dikurangi 1.320.000 jika beranak satu. (beranak?? hehe..)
Setelah diketahui nettonya, kita benturkan dengan tabel 2. Berada di lapisan keberapa netto kita? 0 - 50 juta dengan pajak 5%, atau antara 50 - 250 juta dengan pajak 10 %? baru kita menghitung berapa pajak yang harus kita keluarkan.
Coba kita hitung wajib pajak saya saat masih singgel, dengan netto Rp. 8.160.000 ( berada di lapisan 1,yaitu
Rumusnya.. = netto x tarif prosentase pajak ( lihat tabel 2 )
= 8.160.000 x 5%
= 408.000
Jadi, Pajak yang harus dikeluarkan adalah sebesar Rp. 408.000
Cukup jelas bukan??
Silahkan dikomentari jika masih ada yang sulit difahami.
:)
trmksh gan atas infonya ::>> http://www.pbs-stainmetro.blogspot.com
BalasHapussama-sama :D
Hapus